✍Seorang muslim wajib melakukan hijrah apabila diri dan keluarganya terancam dalam mempertahankan akidah dan syari’ah Islam.
Perintah berhijrah terdapat dalam beberpa ayat Al-Qur’an.
Diantaranya firman Allah,
إِنَّ
الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ
أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berhijrah di
jalan Allah, mereka itu mengharpakn rahmat Allah, dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”(Al-Baqarah: 218).
Makna hijrah di
jalan Allah, sebagaimana dikatakan oleh Imam Ar-Raghib Al-Asfahani
adalah keluar dari negeri kafir kepada negeri iman.(Mufrodat fi ghoribil
Qur'an)
Berkata Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab,
"Hijroh
dari negeri kafir menuju negeri Islan itu wajib dan berlaku terus
menerus bagi setiap muslim sampai hari kiamat."(Al-Ushuluts Tsalatsah)
Hijrah menjadi wajib dalam keadaan dan situasi sebagai berikut;
▶.
Ketika seseorang sudah tidak mampu lagi melaksanakan taklif-taklif
syar’iyyah di tempat yang ia tinggali.[Ibnu Qudamah, Al-Mughniy, juz 10,
hal. 514]
▶. Khawatir jika ia tidak berpindah dari tempat itu, akan
terjadi fitnah terhadap agamanya; walaupun ia masih mampu menjalankan
taklif-taklif syar’iyyah. [Imam Syarbini, Mughniy al-Muhtaaj, juz 4,
hal. 239]
▶. Jika ada perintah dari imam untuk memperkuat kekuasaan Islam. [Imam Syaukaniy, Nail al-Authar, juz 8, hal. 29]
Adapun dalil wajibnya hijrah dalam tiga keadaan di atas adalah firman Allah,
إِنَّ
الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلآئِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُواْ
فِيمَ كُنتُمْ قَالُواْ كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الأَرْضِ قَالْوَاْ
أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُواْ فِيهَا
فَأُوْلَـئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءتْ مَصِيراً
"Sesungguhnya
orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri
sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya, “Dalam keadaan bagaimana
kamu ini?”. Mereka menjawab, “Adalah kami orang-orang yang tertindas di
negeri (Mekah)”. Para malaikat berkata, “Bukankah bumi Allah itu luas,
sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?”. Orang-orang itu tempatnya
neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali“.(An
Nisaa’: 97)
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,
" لا تنقطع الهجرة حتى تنقطع التوبة ، ولا تنقطع التوبة حتى تطلع الشمس من مغربها "
"Tidaklah
hijrah terputus hingga taubat terputus, dan tidaklah taubat terputus
hingga matahari terbit dari barat." (HR. Abu Daud: 2120 dishohihkan
Al-Albany)
Dan yang lebih penting lagi adalah hijrohnya seorang muslim dari kemaksiyatan menuju kepada ketaatan.
Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda,
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ
“Seorang
muslim ialah orang yang kaum muslimin lainnya selamat dari gangguan
lisan dan tangannya. Dan seorang muhajir (orang yang berhijrah) adalah
orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Alloh.” (HR. Bukhori,
6003)
Berkata Imam Ibnul Qoyyim,
"Adapun hijroh dengan hati dari kemaksiyatan menuju ketaatan adalah fardhu ain bagi setiap muslim"(Risalah At-Tabukiyyah)
Wallohu a'lamAbu Yusuf Masruhin Sahal, Lc
.
..
Home »
» MOMENTUM HIJRAH
No comments:
Post a Comment