TAQLID BUTA AKAN MENGGIRING KE JAHANAM.
Fanatik terhadap guru
atau tradisi nenek moyang, telah mendarah daging dalam tubuh umat ini.
Yang menjadi masalah adalah ketika pendapat mereka tersebut jelas-jelas
menyelisihi Al Qur’an dan As Sunnah tetapi dibela mati-matian. Yang
penting kata mereka ‘ sami’na wa atho’na’ (apa yang dikatakan oleh guru
kami, tetap kami dengar dan kami taat). Entah pendapat tersebut
merupakan perbuatan menyelisihi dalil, yang penting kami tetap patuh
kepada guru-guru kami.
Allah Azza wa Jalla berfirman,
وَ
اِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّبِعُوْا مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ قَا لُوْا بَلْ
نَـتَّـبِـعُ مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ اٰبَآءَنَا ۗ اَوَلَوْ كَا نَ
الشَّيْطٰنُ يَدْعُوْهُمْ اِلٰى عَذَا بِ السَّعِيْرِ
Dan apabila
dikatakan kepada mereka, Ikutilah apa yang diturunkan Allah! Mereka
menjawab, (Tidak), tetapi kami (hanya) mengikuti kebiasaan yang kami
dapati dari nenek moyang kami. Apakah mereka (akan mengikuti nenek
moyang mereka) walaupun sebenarnya setan menyeru mereka ke dalam azab
api yang menyala-nyala (Neraka)?".
(QS. Luqman 31: Ayat 21)
Imam Abu Hanifah mengatakan,Haram bagi seorang berfatwa dengan pendapatku sedang dia tidak mengetahui dalilnya.”
Imam
Malik bin Annas mengatakan,“Setiap orang sesudah nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam dapat diambil dan ditinggalkan perkataannya, kecuali
perkataan nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
(Jami’ Bayan al-‘Ilmi wa Fadhlih 2/91)
Imam
Asy-Syafi’ mengatakan, apabila kalian menemukan pendapat di dalam
kitabku yang berseberangan dengan sunnah rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam, maka ambillah sunnah tersebut dan tinggalkan pendapatku.”
(Al-Majmu’ 1/63).
.
Imam Ahmad bin Hambal mengatakan,Janganlah kalian taklid kepadaku, jangan pula bertaklid kepada Malik, ats-Tsauri, al-Auza’i, tapi ikutilah dalil.”
(I’lam al-Muwaqqi’in 2/201;Asy-Syamilah,).
Allah Tidak Pernah Memerintahkan untuk Taqlid kepada guru, nenek moyang atau siapapun dia.
Yang Allah Perintahkan Agar kita *Ittiba kepada satu Orang. Yaitu Nabi-Nya Shalallahu 'alaihi wa sallam.
Semoga kita dapat berhati hati dalam memilih jalan yang haq seperti jalan yang ditempuh rosulullah bersama sahabatnya.
Baarakallah fikum, semoga bermanfaat.
Allahu a'lam
No comments:
Post a Comment