Dalam surah Al-An'am 84-88 Allah memuji para Nabi dalam rangkaian ayat secara berurutan. Kemudian Allah menutup pujian tersebut dengan firman-Nya:
{ وَلَوۡ أَشۡرَكُوا۟ لَحَبِطَ عَنۡهُم مَّا كَانُوا۟ یَعۡمَلُونَ }
"Sekiranya mereka berbuat kesyirikan pada Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan." [QS Al-An`am: 88]
Demikianlah betapa tegasnya Allah dalam urusan kesyirikan,
Dan tak ada ruang bagi siapa pun.
Sungguh merupakan sebuah renungan bagi kita semua..
Pada akhir ayat di atas Allah ﷻ menegaskan akan bahaya kesyirikan. Tentunya para nabi mustahil melakukan kesyirikan. Namun Allah ﷻ hendak menegaskan betapa bahayanya dosa syirik, sehingga Allah menyatakan bahwa kesyirikan akan menggugurkan segala amal seseorang dan melepas dari level yang telah ia capai sebelumnya, bahkan meskipun ia adalah seorang nabi. Allah ﷻ berfirman,
﴿وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَٰهِيمُ رَبِّ ٱجۡعَلۡ هَٰذَا ٱلۡبَلَدَ ءَامِنٗا وَٱجۡنُبۡنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعۡبُدَ ٱلۡأَصۡنَامَ﴾
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (QS. Ibrahim: 35)
Jika Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam yang merupakan bapaknya orang-orang yang bertauhid. Beliau masih khawatir dan selalu meminta keselamatan dari bahaya ke syirikan kepada Dzat Yang Maha membolak-balikkan hati.
Maka harusnya kita lebih khawatir dan senantiasa memohon kepada Allah agar selamat dari bahaya kesyirikan.
Sebab meski kita rajin puasa, shalat, sedekah, umroh, zakat, qurban, Namun jika kita berbuat kesyirikan maka lenyapkah semua amal yang pernah kita kerjakan.
Ya Allah, berikan kami taufiq dan hidayah Mu, serta jauhkan kami dari kesyirikan.
✍ Habibie Quotes
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
No comments:
Post a Comment