RENUNGAN SURAT FAATHIR AYAT 14 DAN 22

 SalamDakwah | Aktual : Hal-Hal Yang Menakutkan Di Alam Kubur

Apakah Mayit bisa mendengar seruan Manusia ??

Jawabnya, TIDAK‼️

Karena pada dasarnya mayit baik yang shalih atau yang tidak shalih, mereka tidak mendengar perkataan atau seruan manusia, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

“Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu ; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh Yang maha Mengetahui”. [QS. Fathir : 14]

Begitu juga firmanNya Subhanahu wa Ta’ala :

“Dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar” [Fathir : 22]

Dan masih banyak lagi ayat dan hadits lainnya yang senada.

Namun demikian, terkadang Allah memperdengarkan kepada mayit suara dari salah satu RasulNya untuk suatu hikmah tertentu, seperti Allah memperdengarkan suara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada orang-orang kafir yang terbunuh di perang Badar, sebagai penghinaan dan penistaan untuk mereka serta kemuliaan untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sampai-sampai Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kepada para sahabatnya ketika sebagian mereka mengingkari hal tersebut.

“Tidaklah kalian lebih mendengar apa yang aku katakan daripada mereka, akan tetapi mereka tidak mampu menjawab”.[Hadits Riwayat Ahmad dan ini lafalnya- (I/27 : III/104, 182, 263 dan 287), Bukhari II/101 dan Nasa-i IV/110]

[Lihat pembahasan ini di kitab An-Nubuwat, kitab At-Tawassul Wa-al-Wasilah dan kitab Al-Furqan, karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Maka kitab-kitab tersebut cukup memadai dalam mengupas pembahasan ini]

Begitu juga mayat yang mendengar suara langkah orang yang mengantarnya (ketika berjalan meninggalkan kuburnya) setelah dia dikubur, maka itu adalah pendengaran khusus yang ditetapkan oleh nash (dalil), tidak lebih dari itu (tidak lebih dari sekedar mendengar suara terompah mereka), karena hal itu diperkecualikan dari dalil-dalil yang umum yang menunjukkan bahwa orang yang meninggal tidak bisa mendengar (suara orang yang masih hidup), sebagaimana yang telah lalu.[Referensi : Majalah Fatawa edisi 7/I/ 1424H].

Selain itu, mati itu seperti tidur. Bahkan para ulama mengatakan bahwa tidur adalah Al Wafaat Ash Shughra (kematian kecil) sebagaimana firman Allah Ta’ala :

“Dan Allah-lah yang mewafatkan (menidurkan) kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari” (QS. Al An’am: 60)

Dan kita tahu bahwa orang yang tidur tidak bisa mendengar orang berbicara padanya, maka orang mati tentu lebih tidak bisa lagi‼️

Belum lagi banyak dalil larangan & celaan meminta pada mayit ataupun beribadah di kuburan, sebagaimana juga orang-orang musyrik jaman jahiliyyah yang menjadikan kuburan-kuburan orang shalih sebagai berhala.

Firman Allah Ta'ala,
"Beritahukan kepadaku (hai orang-orang musyrik) tentang al-Lata dan al-Uzza, dan Manat yang ketiga, yang lain itu?" [An-Najm/53: 19-20]

Ketiga nama dalam ayat tsb adalah Tuhan-Tuhan atau berhala yang disembah oleh orang-orang Arab jahiliyah. Dan ternyata berhala-berhala tsb adalah kuburan.

Dari Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhuma tentang firman Allâh Azza wa Jalla “al-Lâta dan al-Uzza” (An-Najm/53:19), beliau Radhiyallahu anhuma mengatakan, “Dahulu al-Lâta adalah seorang laki-laki yang membuat adonan tepung untuk orang yang berhaji”. [HR. Al-Bukhâri, no. 4859].

Beribadah & ataupun menjadikan mayit/kuburan sebagian perantara do'a tidak hanya dicela oleh Allah dan RasulNya, amalan tanpa tuntunan dari Rasulullah juga adalah hal yang sia sia, sudah berletih dan susah payah namun tak ada manfaatnya, jangankan pahala, bahkan justru menyebabkan siksa dan celaka.

Ibnul Qoyyim rahimahullah (dalam al Fawaid) berkata :
"Amalan tanpa mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bagaikan seorang musafir yang membawa bekal berisi pasir. Bekal tersebut hanya MEMBERATKAN, namun tidak membawa manfaat apa-apa"

Jelaslah sudah bahwa mayit tak bisa mendengar para penyerunya. Lantas bagaimana mereka yang bertawassul pada penghuni kuburan?? Bahkan sampe ada yang ngobrol dengan kuburan. Subhanallah..

Darimana keyakinan bahwa permintaan mereka akan sampai, sedangkan mayit yang dijadikan PERANTARA saja tak bisa mendengar permintaan mereka??

Dan andaikan bisa mendengar pun, mereka tak bisa berbuat apa apa‼️

◾ Seandainya mayit dapat dipanggil (diseru), maka panggillah arwah para Nabi dan semua para syuhada serta panglima-panglima perang Islam yang telah wafat untuk datang membantu menumpas orang-orang kafir yang memerangi kaum muslimin

◾ Seandainya orang yang sudah wafat bisa membantu, maka pastilah arwah orang tua kita yang sudah meninggal akan membantu kita dalam kesulitan, mereka pasti akan berusaha sekuat tenaga keluar dari alam barzakh, tidaklah mungkin mereka tega melihat anak cucunya menderita


Wallahu Ta'ala A'lam Bish-showaab..
Semoga bermanfaat

Share:

Related Posts:

No comments:

Post a Comment

Jadwal Sholat

jadwal-sholat

LISTEN QURAN

Listen to Quran

Popular Posts

Blog Archive

Pages